Saya iseng buka-buka file di komputer dan nemu tulisan-tulisan aneh yang saya simpan di laptop. Haha..
Belakangan ini, saya lagi dikerumuni oleh tugas-tugas yang hampir meluluhlantakkan kamar saya (entah itu masih layak disebut kamar atau nggak). Tugas-tugas yang kayaknya nggak bakal ada habisnya sebelum akhir tahun. Untungnya HP saya masih bisa muter lagu-lagu yang membuat saraf saya agak santai.
Kalau bicara lagu, ada satu lagu yang nggak pernah hilang dari playlist saya selama 4 tahun ini. Entah itu di MP3 Player atau di handphone. Bukan berarti lagu ini kesukaan saya. Cuma, lagu ini bener-bener harus ada pas saya butuh, kayak obat. Lagu ini judulnya Unintended, yang dinyanyiin Muse.
You could be my unintended
Choice to live my life extended
You could be the one I’ll always love
You could be the one who listen to
my deepest inquisitions
You could be the one I’ll always love
I’ll be there as soon as I can
But I’m busy mending broken pieces of
the life I had before
First, there once the one who challenge all
my dreams and all my balance
She could never be as good as you
You could be my unintended
Choice to live my life extended
You should be the one I’ll always love
I’ll be there as soon as I can
But I’m busy mending broken pieces of
the life I had before
I’ll be there as soon as I can
But I’m busy mending broken pieces of
the life I had before
Before you..
Kalau saya harus cerita tentang lagu ini, pasti bakal panjang banget. Pokoknya, lagu ini ngisi masa-masa SMA saya, masa-masa waktu saya mulai mengerti tentang persahabatan, masa-masa waktu saya mengenal kata yang berawalan ”c”. Hehe.. Sisi melankolis saya mulai keluar.
Satu lagu, yang durasinya nggak lebih dari 4 menit, rupanya bisa ngerekam kenangan yang bertahun-tahun lamanya. Ajaib. Dan saya yakin, bukan cuma saya yang ngerasain itu.
Your song, your soundtrack, your story.
0 komentar:
Posting Komentar