Saya adalah orang yang suka naik kereta api. Bulan juli lalu, saya punya kesempatan untuk main ke Solo di sela-sela kerja praktek saya di Jogja. Nah, salah satu acara saya selama di solo adalah naik Sepur Kluthuk Jaladara, sebuah kereta api uap yang beroperasi di awal 1900an. Jujur saja, harga yang harus dibayar untuk naik kereta ini cukup mahal. Untuk pemilik KTP Solo harus membayar 30.000 rupiah, pemilik KTP Keresidenan Surakarta (saya nggak tau daerah mana) harus membayar 50.000 rupiah, selain itu harus membayar 150.000 rupiah.
Tapi untungnya, harga mahal tadi cukup sebanding dengan 3 jam perjalanan melintasi Kota Solo. Sambil menikmati jamu beras kencur yang bisa di-refill berulang kali dan nyanyian ibu-ibu sinden, saya pelan-pelan membayangkan bagaimana kehidupan orang-orang di masa lalu saat naik kereta ini. Apa mereka juga senorak saya, yang berusaha sangat keras untuk bisa memotret uap yang dikeluarkan dari cerobong kereta?
atas: interior Sepur Kluthuk Jaladara, bawah: Ibu-ibu sinden dan pemain kecapi
Oiya, perjalanan ini juga jadi sangat menyenangkan karena saya ditemani oleh partner in crime saya. :)
My best partner in crime
0 komentar:
Posting Komentar