Sabtu ke-4 di Kumamoto. Time flies, baby.
Paruh akhir bulan Oktober jadi hari-hari paling menantang buat saya karena satu hal: udara dingin. Saya suka hari-hari yang dingin. Seenggaknya, dingin untuk daerah tropis yang sekitar 20-23 derajat Celcius. Masalahnya, akhir-akhir ini, suhu di Kumamoto berkisar antara 8-20 derajat Celcius. 8 itu waktu dini hari yang untungnya, saya sudah berada dalam futon. Tapi, suhu antara jam 7-9 juga masih berkisar antara 13-17 derajat Celcius, and it's gonna get even colder in the next few weeks. Sip! Alamat hidung saya bakal menanggung derita karena nggak kuat dingin. Beraktivitas bakal susah (apalagi mandi), tapi bukan penghalang untuk tetap bersenang-senang.
|
what comes after the rain? the cold freezing day!!! |
|
Hari Minggu lalu (21.10), saya dan pendatang-pendatang baru di Kumamoto ikut memeriahkan acara welcome party untuk mahasiswa asing se-prefektur Kumamoto. Ini pertama kalinya saya nari dalam 12 tahun terakhir. Saya nggak bakat nari, jadi cuma main nekat. Persiapan untuk acara ini bener-bener mepet. Mepet waktu dan persiapan. Latihan cuma satu minggu, properti seadanya hasil pinjam sana-sini dan buat sendiri sebisanya. Hasilnya? Apresiasi yang luar biasa dari pengunjung dan rektor Kumadai. Inilah kelebihan orang Jepang. Separah apapun penampilan yang kita bawakan, sekacau apapun, apresiasi dari mereka selalu luar biasa. Mereka menghargai setiap usaha yang dilakukan orang lain buat mereka. Apalagi untuk urusan-urusan budaya dan hiburan seperti ini.
|
latihan super mepet. x(( |
|
|
preparation at the dressing room. what a mess!! |
|
after the show. yayy..!! |
Cultural stuff yang saya hadapi minggu ini nggak cuma pas welcome party. Satu lagi waktu acara Idul Adha kemarin. Kalau biasanya saya sholat Ied di sekitar kampung yang notabene orang Indonesia semua, kali ini saya sholat Ied sama orang-orang dari negara lain, misalnya Bangladesh, India, Jepang, Arab, Malaysia, dll. Yah, meskipun kalau dilhat-lihat, orang Indonesia tetap lebih banyak. Yang seru, setelah sholat Ied, ada acara makan-makan, yang makanannya dibawa sendiri (potluck). Hasilnya? Ada nasi biryani, nasi kuning, kare, rendang, mie goreng, kue daging, acar, ayam goreng, sampai puding dan buah. Meskipun makannya sedikit-sedikit, yang penting semua kebagian. Kebersamaan semacam ini yang nggak semua orang pernah alami.
|
puding susu bikinan mbak muti, aisi, dan saya |
|
acara makan bagian ibu-ibu. :) |
|
cotton sugar made the whole day a real fun | ! |
Nah, Sabtu ini, saya jalan-jalan ke Kastil Kumamoto. Udah banyak blog yang cerita tentang kastil ini. Dan kalau saya ceritakan ulang, hasilnya akan sama saja. Tapi yang jelas, saya salut sama orang Jepang dan pemerintahnya yang berkomitmen penuh untuk menyelamatkan aset mereka. Kastil ini sempat rusak dan dalam kondisi yang benar-benar parah. Rekonstruksi besar-besaran dikerjakan tahun 1996. Di dalam kastil ini ada bagian yang menceritakan proses konservasinya, yang membuat saya tertegun. "Coba Indonesia bisa kayak gini. Satu bangunan aja."
|
the giant castle |
|
maket yang menggambarkan kastil dan sekitarnya di jaman Edo |
|
maket 1:10 yang dibuat berdasarkan kondisi asli untuk keperluan rekonstruksi tahun 1996 |
Saking niatnya, ada bagian kastil yang punya satu ruangan berlapis emas. Waktu direkonstruksi, semua hiasan emasnya dibuat ulang. Meskipun cuma satu ruangan, bayangkan aja usaha yang mereka lakukan untuk menghadirkannya. Sayangnya ruangan emas ini nggak boleh bebas dimasuki.
|
ruangan emas yang bikin menganga |
Bagian terbaik lain hari ini adalah: piknik di taman kastil. Pohon-pohon sudah mulai berubah warna, dan udaranya nggak terlalu dingin untuk bersantai. Lapangan rumputnya juga bersih, dan ada beberapa merpati yang suka datang ke pengunjung untuk makan remah-remah.
|
bagian lain dari kastil - masih asli |
|
ikinari dango: made of mashed potato and anko (bean paste). Kumamoto's original snack. |
|
another side of the castle |
|
batu yang konon diangkat sendirian oleh pemuda bernama Goro waktu awal-awal pendirian kastil |
|
taman sekitar kastil (it's autumn!) dan merpati yang mendekat. :) |
Sepulangnya dari Kumamoto Castle, saya dan Aisi memutuskan untuk ke downtown. Niat saya untuk beli kado ulang tahun ayah yang ulang tahun minggu lalu. Acara shopping ini diawali dengan ke Parco bagian bawah. Di sini, barangnya murah dan bagus. Yang saya dengar dari Aisi, tempat ini jadi jujukannya anak muda se-Kumamoto.
Harusnya, saya dan Aisi jadi committed shopper yang sepenuh hati berkomitmen untuk membeli barang yang benar-benar dibutuhkan, bukan diinginkan. Hasilnya? Errr... Not so committed yet. Anyway, karena bulan depan masih ada bazaar YWCA, saya tadi jadinya menelan ludah dulu dan menahan diri untuk membeli jaket. Kalau perburuan di YWCA gagal, saatnya menginvasi downtown lagi. :))
0 komentar:
Posting Komentar