Senin, 28 Februari 2011

should I?

kadang itu yaaa.. saya suka bingung mau ngobrol sama orang atau ndak. apalagi kalo orang yang pingin saya ajak ngobrol itu, orang yang saya rasa pernah saya sakiti. rasa bersalahnya itu yang bikin ngerasa nggak enak banget. mau ngobrol apa ya??


so here I am, just staring at your name, thinking a million times hoping you'll start that chatting bar. or just being offline. cheerio!!

satu tahun yang tertunda

udah tinggal minus sekian dari rencana besar saya pertama tahun ini. sebenerya, rencana ini udah saya susun sejak tahun 2008 supaya bisa terwujud di 2010. tapi karena satu dan banyak pertimbangan lain, rencana (dan keinginan) ini baru bisa dikerjakan tahun ini. satu tahun tertunda, tapi nggak mengurangi excitement saya.

yaaaayyyy..!!!

Sabtu, 26 Februari 2011

shut your mouth if you can't say one right thing

anything could happen from this thing. your mouth is your biggest weapon. you can cure or hurt someone in the same time. and i'm really sorry for that.

Kamis, 24 Februari 2011

kiddo

See that little cute kid in the picture? That's me. She smiled like there's nothing to worried about. Sometimes, I wish I could back to that time. When I took my time easily, imagined almost about everything, just being so free.

I am 21 years old now, and things are not the same anymore. There are consequences in everything I do, logical considerations, job, work, friends, love, education, future... Those are things I cannot avoid. No one could. But still, it's a choice. A little kid with a big girl's stuffs, or a big girl with a kid's wisdom within?

Rabu, 23 Februari 2011

1 a.m.

Saya menulis postingan ini di jam 1 pagi.

Jam 1 pagi buat saya adalah jam yang paling penting dalam 24 jam karena kadang terpikir oleh saya bahwa apa yang saya lakukan di jam 1 pagi bakal berpengaruh sama hidup saya di jam-jam selanjutnya. Biasanya, kalau jam segini saya belum tidur, jam 1 siang besok saya bakal ngantuk (padahal besok ada kuliah tekno).


Sialsialsialsialsialsialsialsialsial!!!

Sabtu, 19 Februari 2011

dua laki-laki sebelum ini.

sejak kecil, saya bukan orang yang paling mudah bergaul di keluarga saya. saya nggak kayak kakak saya yang bisa mencuri perhatian orang-orang karena keceriaan dan keramahannya. saya cenderung menjadi anak yang tertutup, dingin, dan susah didekati. waktu TK, SD, teman saya nggak banyak. bisa dihitung dengan jari. dan lebih parah lagi, saya hampir lupa wajah mereka.

masuk SMP, saya punya beberapa teman geng. baru kali ini saya merasa punya teman. bukan sahabat, karena saya cenderung belum mau terikat secara emosional dengan siapa pun. teman dengan banyak kesamaan, lah.. karena nggak beberapa lama saya pindah, hubungan dengan teman satu geng tadi pun terputus. sedih? yah, mungkin lebih tepatnya takut nantinya saya nggak bisa dapet kawan-kawan kayak yang sebelumnya. dan benar! di tempat yang baru, saya sempat dimusuhi, dijauhi, dan cuma punya sedikit teman. dari sini saya benar-benar sadar makna pepatah "membuat 1000 musuh lebih mudah daripada membuat 1 teman".

baru pas SMA saya punya sahabat, banyak teman, dan beberapa "crush". yang paling spesial adalah dua laki-laki yang benar-benar mengerti saya luar dalam. mereka berdua laki-laki. kami bersaing, bercanda, dan belajar banyak hal bersama-sama. ikatan emosional kami tidak terbantahkan. saya bisa menceritakan banyak hal kepada mereka. susah sedih dibagi bersama. sampai saat ini. dua laki-laki ini memang bukan orang yang bisa diajak hang out -percaya atau tidak, saya belum pernah main ke rumah dua orang ini- tapi mereka bisa diajak bicara apapun.

terima kasih kepada dua sahabat saya ini, mereka bisa menghancurkan kekakuan saya untuk menerima orang lain secara emosional. dua laki-laki ini berhasil bikin saya sadar kalau saya butuh orang lain di samping saya. karena mereka juga, saya berhasl meyakinkan diri saya sendiri untuk menerima laki-laki yang ada di samping saya sekarang.