Rabu, 11 Januari 2012

take a chance, take a risk

Hidup itu selalu urusan ambil kesempatan atau nggak. Nggak ambil kesempatan, berarti kita melewatkan sesuatu yang mungkin berharga buat kita. Melewatkan sesuatu yang mungkin nggak akan kita dapatkan untuk kedua kalinya. Petir nggak akan nyambar di tempat yang sama dua kali, kata orang bijak, dan itu yang mungkin bakal terjadi sama kita.

Sebaliknya, kalau kita menngambil sebuah kesempatan, berarti kita udah siap mengambil segala sesuatu yang datang bersamanya, termasuk resiko. Yap. Selalu ada resiko yang menghantui setiap kesempatan yang kita ambil. Resikonya bisa aja tinggi, bisa juga rendah, tergantung sebesar apa kesempatan yang mau diambil. Everything has a price.

Selama ini, kalau boleh jujur, saya sering banget melewatkan kesempatan yang muncul di hadapan saya. Saya lebih memilih untuk bermain aman, dan kadang saya merasa hari-hari saya ya begitu-begitu saja. Oke, saya bisa lulus SD, SMP, SMA, dan kuliah tepat waktu. Nggak ada yang melenceng. Semua sesuai jadwal. Semua seperti yang direncanakan. Tapi saya harus jujur, terutama waktu kuliah, banyak yang saya lewatkan demi "sesuai dengan rencana". Saya baru merasa menyesal sekarang. Gara-gara saya terlalu berpikir lurus, saya melewatkan jalan berkelok yang mungkin pemandangannya lebih indah.

Saya bukannya nggak suka bermain aman. Bermain aman toh, setidaknya yang merasa tidak puas cuma saya. Harapan orang lain terhadap saya bisa tercapai, dan kadang hal itu juga cukup menyenangkan. Tapi selalu, ada pikiran yang menantang saya untuk mengambil kesempatan dan resiko yang lain, supaya saya bisa belajar hal-hal baru.



Yang saya coba bilang, saya nggak pingin beberapa tahun kemudian, saya termenung dan menyesali apa yang saya lakukan, atau apa yang tidak saya lakukan.

0 komentar: