Minggu, 04 November 2012

walking around the city: Wakuwaku-za

Tepat satu bulan sudah saya di Kumamoto. Daaaaan... Baru hari ini sempat jalan-jalan keliling kota. (dalam arti sebenarnya). Buat saya pribadi, saya merasa belum kenal sama kota yang saya tinggali sampai saya bisa tersesat di dalamnya. But finally, it happened! Yayy..!!

Edisi jalan-jalan akhir minggu kali ini dimulai dari hari Jumat. Kenapa Jumat? Karena Kumadai ulang tahun, dan ada festival tahunan. Kuliah dan kegiatan kampus diliburkan. Jadi selama libur panjang ini saya dan teman-teman seperjuangan memutuskan untuk keliling kota. Museum, rumah lama, kampung, dan semacamnya.

Jumat (2/11) pagi kami memutuskan untuk ke bazaar dulu. Sekalian bantu-bantu di stand dagangan PPIJ. Menu yang dijual waktu bazaar ini: nasi goreng, gado-gado, paket putu ayu dan dadar gulung. Waktu pagi masih sepi, tapi menjelang jam makan siang, semua kelabakan karena dagangannya laris manis. Salut untuk para senpai. :)


Setelah sholat dzuhur barulah saya, Aisi, Mas Setyo, dan Mbak Muti mulai jalan-jalan. Karena mulainya sekitar jam setengah 3, target hari itu cuma satu tempat: Sakura-no-baba Johsaien. Sakura-no-baba Johsaien ini masih termasuk dalam kompleks kastil. Satu area ini isinya toko-toko makanan dan oleh-oleh, tempat saya foto waktu pakai kimono dulu. Di sini juga ada satu bangunan yang namanya Wakuwaku-za. Bangunan ini yang jadi tujuan utama kami.

Wakuwaku-za adalah bangunan yang dibuat dengan tujuan menceritakan Kumamoto Castle dan cerita-cerita awal berdirinya Kumamoto. Terdengar seperti museum, kan? Nah, sebenarnya Wakuwaku-za ini menurut saya bukan museum, melainkan galeri audio visual yang tujuannya mengedukasi.

Di lantai 1, ditampilkan banyak diorama tentang kedatangan Kato Kiyomasa ke Kumamoto, tentang pembangunan kastil, dan cerita-cerita lainnya. Diorama ini unik karena tampilannya seperti buku pop up, tapi digerakkan otomatis. Di depan setiap diorama ada layar yang menuliskan terjemahan berbahasa Inggris, Cina, dan Korea.

salah satu diorama. ceritanya tentang pendirian kastil.

Selain diorama, di lantai ini juga ada peta super interaktif yang menunjukkan peta lama Kumamoto dan perbandingannya dengan yang sekarang. Kenapa super interaktif? Karena peta ini benar-benar membuat pengunjung penasaran. Petanya sendiri diproyeksikan ke lantai. Dengan satu teknologi tertentu yang saya nggak paham, setiap ada pengunjung yang menginjak satu bagian proyeksi itu, peta awal yang menunjukkan keadaan sekarang akan berubah menjadi peta lama. Kemudian muncul ikon-ikon yang kalau diinjak, akan membawa pengunjung ke peta yang lain. Mau tidak mau, kita harus mengamati, kan?


perhatikan bagian peta yang diinjak! :)

Di sini juga banyak pajangan menarik. Menarik di sini berarti, pajangan tersebut boleh difoto atau dijadikan properti berfoto. Seperti pajangan kuda yang boleh dinaiki, tandu, baju samurai, dsb. Ada juga satu spot dimana pengunjung bisa mencoba kimono sambil memegang pedang.

pajangan tandu yang bisa dijahili.

pajangan miniatur yang detilnya amit-amit luar biasa

Lantai 2 Wakuwaku-za adalah teater bundar yang dipakai untuk menampilkan drama singkat mengenai cuplikan-cuplikan sejarah di Kumamoto. Drama ini juga menarik karena menggabungkan animasi dengan pemeran asli (manusia). Waktu saya ke sini, drama yang ditampilkan bercerita tentang dua tokoh penting Kumamoto: Miyamoto Musashi dan Shigekata Hosokawa. Jalan cerita dibuat unik dan mudah dipahami.

kiri: "Miyamoto Musashi", kanan: "Shigekata Hosokawa"

Kalau boleh saya nilai, Wakuwaku-za ini sarana edukasi paling menyenangkan yang pernah saya datangi. Saya mau main ke sini lagi kalau ada waktu. Untuk menutup perjalanan hari itu, saya dan teman-teman memutuskan untuk makan es krim teh hijau. Yum!

es krim teh hijau. pahitnya bikin keagihan.


Info singkat tentang Wakuwaku-za:
Opening hour : 08.30-18.30 , November-Maret 08.30-17.30
Ticket           : JPY 300 (adult), JPY 100 (child), free (welcome passport holders)

0 komentar: